Celah bibir dan lelangit dikaitkan dengan berbagai komplikasi yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien (QoL) dalam hal fisik, fungsi, dan psikologis. Koreksi Celah bibir dan lelangit dapat meningkatkan kualitas hidup pasien yang dapat dievaluasi dari fungsi (makan dan bicara) dan estetika paska operasi Patrizia D , Cesare, Stefania M, Federica R. 2022. Oral-Health-Related Quality of Life among Non-Syndromic School-Age Children with Orofacial Clefts: Results from a Cross-Sectional Study in Northern Italy.
Posts
Showing posts from September, 2022
- Get link
- X
- Other Apps
Celah bibir dan lelangit adalah kelainan bawaan yang paling sering dijumpai dan disebabkan oleh gangguan proses tumbuh kembang selama bayi ada di dalam kandungan dan ditandai dengan adanya ketidaksempurnaan pembentukan bibir bagian atas atau terdapatnya saluran abnormal yang melalui lelangit mulut dan menuju saluran udara di hidung. Beberapa area yang terkena pada celah bibir antara lain: 1. Bibir Terdapat diskontinuitas bibir. Terjadi pemisahan otot sekitar mulut dengan perlekatan yang abnormal pada kulit dan tulang sekitar. 2. Hidung Deformitas hidung terjadi minimal atau tidak ada pada celah bibir tidak sempurna dengan otot sekitar mulut. Pada kasus ini deformitas hidung dapat terjadi. 3. Tulang penyangga gigi Celah pada tulang penyangga gigi biasanya terjadi diantara gigi seri dan gigi taring. ...
- Get link
- X
- Other Apps
Seberapa penting kah menjaga kebersihan luka pasca operasi celah bibir dan lelangit? Perawatan luka pasca operasi celah bibir dan lelangit sangat penting dilakukan. Perawatan luka tidak hanya dilakukan di Rumah Sakit tetapi juga dapat dilakukan oleh orang tua asuh saat pasien di rumah. Tentunya para orang tua asuh yang nantinya akan merawat luka di rumah wajib mengetahui cara nya, serta dokter juga harus mengajarkan dan mengedukasi cara melakukan perawatan luka yang benar. Luka yang tidak dilakukan perawatan dengan baik dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. Beberapa komplikasi yang sering terjadi adalah: 1. Dehisensi (Luka jahitan yang terbuka) 2. Fistula (Celah yang muncul kembali setelah jahitan terbuka) 3. Infeksi (Bengkak berlebihan, Kemerahan, Nyeri berlebihan, Demam) 4. Nekrosis jaringan (Luka yang berbau atau menghitam) Sumber: - Kep. Menkes RI No. HK.01.07/Menkes/321/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran T...
- Get link
- X
- Other Apps
Terkadang hal sederhana bisa sangat berarti. Setiap perjalanan hidup adalah cerita. Terima kasih telah menjadi cerita dalam hidup mereka. Kemurahan hati anda memberikan senyuman dan harapan baru untuk mereka. Yayasan Indonesia Smile mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas dukungan yang diberikan.
- Get link
- X
- Other Apps
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi secara serius perkembangan janin salah satunya adalah efek samping dari obat obatan Obat yang mengandung zat aktif seperti pseudoefedrin, aspirin, ibuprofen, amfetamin, dan kokain atau ekstasi telah dikaitkan dengan risiko terjadinha celah bibir dan lelangit yang tinggi. Selain itu penggunaan obat seperti antiepilepsi atau kortikosteroid juga berpengaruh terhadap janin. Riwayat penggunaan obat antiepilepsi, beberapa responden dilaporkan terjadi peningkatan risiko terjadinya cacat pada janin, termasuk celah bibir dan lelangit. Obat-obatan lainnya yang bersifat teratogenik seperti retinoid, kortikosteroid, dan fenitoin antikonvulsan dan asam valproat juga dilaporkan terjadi risiko yanga sama. Narumi R, Liu S, Ikeda N, Morita O and Tasaki J (2020) Chemical-Induced Cleft Palate Is Caused and Rescued by Pharmacological Modulation of the Canonical Wnt Signaling Pathway in a Zebrafish Model. Front. Cell Dev. Biol. 8:592967.
- Get link
- X
- Other Apps
Nasoalveolar Molding (NAM) adalah metode pasif nonbedah yang digunakan untuk mendekatkan segmen gusi dari tulang rahang atas, mendekatkan celah bibir, membentuk cuping hidung sebelum operasi, dan secara signifikan akan membuat hasil operasi menjadi lebih baik. Trivosa V, Halim M, Yongyan G.The Impacts and Outcomes of Presurgical Nasoalveolar Molding (PNAM) in Newborn Sequential Therapeutic Implementation. J Dent Oral Sci. 2021;3(2):1-10.
- Get link
- X
- Other Apps
Tes PCR yang dilakukan sebelum operasi bertujuan untuk melindungi pasien dan tenaga medis. Pasien yang terinfeksi virus covid-19, baik yang bergejala maupun tidak gejala, dapat menyebarkannya ke orang lain. Pasien yang terpapar covid-19 berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah setelah prosedur medis. (https://www.uofmhealth.org/coronavirus/covid-19-testing-pre-surgery)
- Get link
- X
- Other Apps
Celah bibir dan lelangit merupakan kondisi yang dapat diperbaiki dengan terapi yang tepat dan menghasilkan perbaikan fungsi dan kualitas hidup. Perawatan dimulai dari perawatan pra operasi, selama operasi dan pasca operasi. Perawatan pasca operasi memegang peranan penting dalam kebehasilan perawatan, maka dari itu perlunya edukasi pasca operasi berupa komunikasi untuk memberikan informasi yang diperlukan berupa informasi terkait operasi, penyembuhan, cara perawatan pasca operasi. Secara umum edukasi pasca operasi meliputi managemen perngobatan, cara melakukan aktivitas, nutrisi, tanda dan gejala komplikasi, cara perawatan luka pasca operasi, penanggulangan nyeri, dan prosedur kontrol. (https://news.unair.ac.id/2020/12/08/pentingnya-perawatan-luka-pasca-operasi-celah-bibir-dan-lelangit-yang-tepat-2/)
- Get link
- X
- Other Apps
Visitasi Dokter adalah suatu kegiatan kunjungan oleh dokter kepada pasien untuk memberikan informasi rencana perawatan serta lebih mengetahui kondisi kemajuan perkembangan pasien, memberikan rasa aman, nyaman maupun rasa diperhatikan bagi pasien dan melaksanakan pelayanan kedokteran yang sesuai dengan kebutuhan medis pasien dengan cara mendatangi, memeriksa dan berkomunikasi secara langsung kepada pasien beserta keluarga di ruang rawat inap. Hal ini mengacu pada peraturan tentang kewajiban dokter, hak pasien, standar pelayanan kedokteran serta standar pelayanan minimal Rumah Sakit yang tertuang pada 1. UU No.29 tahun 2009 pasal 52 2. UU No.44 tahun 2009 pasal 32 3. Permenkes 1438 tahun 2010 4. Permenkes 128 tahun 2008
- Get link
- X
- Other Apps
Setiap uluran tangan kita, dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita. Dengan tetesan darah kita, PMI mampu menjadikannya penyelamat bagi ribuan nyawa. Terima kasih PMI, terima kasih relawan donor darah yang senantiasa membantu. Semoga PMI tetap berjaya dan selalu menebar kebaikan kepada setiap orang. Selamat Hari Palang Merah Nasional 2022.
- Get link
- X
- Other Apps
Ada beberapa pertimbangan perbaikan pada celah bibir dan lelangit sebaiknya dilakukan dengan bius tidur antara lain anak dengan kelainan bentuk bibir dan lelangit dengan malformasi saluran napas dan reaksi terhadap prosedur yang dapat menyebabkan laringospasme atau bronkospasme,dan juga selama prosedur pembedahan itu sendiri yang dapat menyebabkan perdarahan atau kondisi yang dapat mengubah homeostasis tubuh pasien. Sehingga dengan bius tidur diharapkan saat tindakan operasi kondisi vital pasien dapat dikontrol. Sumber Kwari, D. Y., Chinda, J. Y., Olasoji, H. O., & Adeosun, O. O. (2010). Cleft lip and palate surgery in children: anaesthetic considerations. African Journal of Paediatric Surgery, 7(3), 174.
- Get link
- X
- Other Apps
Rule of ten digunakan sebagai acuan penentuan pasien layak operasi terutama untuk perbaikan pada pasien celah bibir, yaitu dengan parameter nilai batas berat badan 10 pons (5 kg), hemoglobin 10 g/dL dan jumlah sel darah putih <10.000 mm3 serta pasien telah berusia 10 minggu. Jika dua dari tiga kriteria rule of ten terpenuhi, pasien dapat dipertimbangkan untuk menjalani operasi koreksi celah bibir. Penggunaan standar Rule of Ten dapat menurunkan kejadian komplikasi hingga 5 kali lebih rendah. Sumber : Wilhelmsen HR, Musgrave RH. Complications of cleft lip surgery. Cleft Palate J. 1966;3:223–231. Anugraha, Ganendra ; Rizqiawan, Andra ; Mulyawan, Indra et al. / The flexibility rule of ten on cleft lip and palate patients on rural area. In: Biochemical and Cellular Archives. 2020 ; Vol. 20. pp. 2803-2808
- Get link
- X
- Other Apps
Asap rokok adalah aerosol kompleks yang terdiri dari lebih dari 4.000 senyawa berbeda yang dapat menyebabkan kerusakan anggota tubuh, baik perokok aktif maupun perokok pasif. Efek menghirup asap rokok bagi ibu hamil telah menarik perhatian peneliti karena telah ditetapkan sebagai faktor risiko terjadinya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan kelainan anatomis pada bayi. Asap tembakau dapat menghasilkan berbagai bahan kimia biologis termasuk nikotin, dan karbon monoksida yang dapat mengganggu perkembangan janin. Nikotin dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat mengurangi suplai oksigen ke janin dan karbon monoksida dapat berikatan dengan hemoglobin sehingga menghasilkan jumlah oksigen yang lebih rendah ke janin. Beberapa penyelidikan telah menemukan gen yang rentan seperti nitrat oksida sintase (NOS) yang lebih rentan terhadap efek toksik dari paparan asap tembakau. Secara biologis, asap rokok dapat menyebabkan celah bibir dan celah lelangit, meskipun...
- Get link
- X
- Other Apps
Celah bibir dan lelangit adalah kelainan kongenital yg berkembang ketika terjadi gangguan pada saat proses tumbuh kembang janin dalam kandungan. Jika terjadi gangguan pada minggu ke 4-6 saat fase tumbuh kembang janin memasuki proses fusi dari area wajah, menyebabkan terjadinya celah pada wajah, baik itu satu sisi maupun dua sisi. Jika terjadi gangguan pada minggu ke 9-12 saat fase tumbuh kembang janin memasuki proses fusi dari lelangit, menyebabkan terjadinya celah pada lelangit. Smarius B, Loozen C, Manten W, Bekker M, Pistorius L, Breugem C. Accurate diagnosis of prenatal cleft lip/palate by understanding the embryology. World J Methodol 2017; 7(3): 93-100 [PMID: 29026689 DOI: 10.5662/wjm.v7.i3.93]
- Get link
- X
- Other Apps
Terdapat beberapa macam celah bibir lelangit. Jika dibagi berdasarkan lengkap atau tidaknya celah yang terbentuk maka terbagi menjadi dua bagian, yang pertama disebut dengan istilah unilateral yaitu celah bibir yang timbul pada satu sisi saja. Kemudian yang kedua disebut dengan istilah bilateral yaitu celah bibir yang timbul pada dua sisi dari bibir. Ketika celah pada bibir itu lengkap maka dapat disebut dengan istilah complete unilateral/bilateral, jika celahnya tidak lengkap maka dapat disebut dengan istilah incomplete. Contohnya klasifikasi celah bibir lelangit adalah sistem LAHSHAL, ia mengidentifikasi celah pada Lip (bibir), Alveolus (tulang penyangga gigi), Hardpalate (Palatum keras) dan Softpalate (Palatum lunak). Celah bilateral total meliputi Lip, Alveolus, Hard and Soft Palate menjadi “LAHSHAL”. Sumber: Kriens, Otto. LAHSHAL-A concise documentation system for cleft lip, alveolus and palate diagnoses. In: Kriens, Otto. What is a cleft lip and palate? A multidi...
- Get link
- X
- Other Apps
Wanita yang mengonsumsi minuman beralkohol pada trimester awal atau tiga bulan pertama pada masa kehamilan memiliki risiko lebih besar melahirkan bayi dengan bibir sumbing atau celah pada lelangit. Beberapa bukti menunjukkan bahwa wanita yang meminum alkohol selama kehamilan lebih beresiko dibanding dengan perempuan yang tidak minum alkohol untuk memiliki bayi dengan bibir sumbing. Pada penelitian yang dilakukakan Munger, menyatakan bahwa ibu yang menkonsumsi alkohol 5 gelas atau lebih minuman dalam satu kali minum, memiliki resiko bagi perkembangan janin karena memaparkan alkohol pada janin Sumber : Munger RG, Romitti PA, Daack-Hirsch S, Burns TL, Murray JC, Hanson J. Maternal alcohol use and risk of orofacial cleft birth defects. Teratology. 1996 Jul;54(1):27-33.
- Get link
- X
- Other Apps
Jika seorang anak lahir dengan kondisi celah bibir dan lelangit maka dimungkinkan membawa kelainan yang lainnya, salah satunya adalah kelainan pada jantung yang juga paling sering terjadi. Ada juga kelainan bawaan lain yang mungkin terjadi yaitu kelainan pada sumsum tulang belakang yang pada saat bayi gagal berkembang dengan baik (Spina bifida), bentuk kaki abnormal (clubfoot), juga panggul yang terdislokasi atau tidak pada berada pada posisi normal yang merupakan kelainan sejak lahir. Pada penelitian yang dilakukan tahun 2019, Kelainan kongenital yang sering terjadi pada kondisi celah bibir dan lelangit paling sering adalah kelainan cardiovascular (39%), diikuti oleh kelainan pada ekstremitas (28%), kelainan pada CNS (23%) dan kelainan pada urogenital (10%).Sehingga penting sekali dilakukan pencegahan pada ibu hamil yg sedang mengandung Sumber : A. Impellizzeri, et al. Epidemiological characteristic of Orofacial clefts and its associated congenital anomalies: retrospective study....
- Get link
- X
- Other Apps
1 dari 700 kelahiran bayi di seluruh dunia, memiliki potensi lahir dengan celah bibir dan lelangit. Ketika seseorang lahir dengan variasi yang berbeda yaitu memiliki celah bibir dan lelangit maka hal tersebut masih dapat diperbaiki. Yang pertama perbaikan celah bibir biasanya akan meninggalkan luka kecil pada bibir di bawah hidung. Celah lelangit biasanya dapat diperbaiki pula pada usia 10 minggu untuk celah bibir dan usia 18 bulan untuk celal lelangit. Perbaikan celah bibir dan lelangit akan dilakukan oleh dokter yang ahli di bidang tersebut yaitu Dokter Bedah Mulut dan Maksilofasial. Tahapan dalam memperbaiki celah lelangitn yaitu dengan menyambungkan otot pada bagian langit-langit yang lunak atau palatum lunak dan mengatur kembali jaringan yang ada disekitarnya untuk menurup celah, proses pembedahan ini dilakukan dengan bius tidur dan menginap di rumah sakit selama beberapa hari untuk masa penyembuhan. Operasi celah bibir dan lelangit dapat dilakukan dengan kriteria “Rule...
- Get link
- X
- Other Apps
Pada anak dengan celah lelangit dapat menyebabkan masalah kesehatan yang cukup serius apabila tidak ditangani. Celah pada lelangit dapat menyebabkan terjadinya disfungsi saluran Eustachian. Disfungsi saluran Eustachian ini dapat menyebabkan terjadinya Acute Otitis Media yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan pendengaran. Referensi : Narayanan DS., Pandian SS., Murugesan S., Kumar R. The Incidence of Secretory Otitis Media in Cases of Cleft Palate. Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2013 Jul, Vol-7(7): 1383-1386
- Get link
- X
- Other Apps
Kekurangan vitamin B dan asam folat yang bersamaan dengan proses diet yang dilakukan oleh ibu yang sedang mengandung merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya celah bibir dan lelangit pada bayi yang baru lahir Tobing JN. Identifikasi Faktor Risiko Eksogen Maternal Orofacial Cleft Non-Sindromik. CDK-257/vol.44 no.10 th. 2017
- Get link
- X
- Other Apps
Celah bibir dan lelangit dicurigai akibat mutasi pada gen pembentuk rongga mulut dan bibir pada bayi ketika masa kandungan umur 4 bulan. Mutasi ini menyebabkan gagalnya penyatuan jaringan yang membentuk lelangit dan bibir atas, yang akhirnya membentuk belahan yang terlihat jelas pada rongga mulut. Penyebab mutasi gen tersebut merupakan hasil interaksi antara gen dengan berbagai macam faktor lingkungan eksternal Studi terbaru mengungkap bahwa: risiko kejadian berulang dapat diminimalisir melalui upaya preventif untuk menghindari faktor lingkungan eksternal tersebut Sumber: Czeizel AE, Tóth M, Rockenbauer M. Population-based case control study of folic acid supplementation during pregnancy. Teratology. 1996 Tolarova MM et al. Pediatric Cleft Lip and Palate. Medscape; 2018
- Get link
- X
- Other Apps
Faktor penyebab kasus bibir sumbing dan lelangit adalah multifaktorial Pada sebagian kecil populasi penderita di asia selatan didapatkan laporan hasil studi mendeteksi : Faktor eksternal lingkungan dan Fakfor internal genetik Adapun faktor eksternal lingkungan yg dilaporkan adalah efek samping dari obat-obatan (obat demam, obat diabet dan obat kejang) yang dikonsumsi sang Ibu selama kehamilanya Sedangkan faktor internal yang dilaporkan adalah adanya kelainan bawaan terkait dengan DNA Sedangkan sebagaian besar lainnya belum dapat dideteksi penyebabnya. Yaqoob, et al. Etiology and genetic factors in clefts of lip and/or palate reported at children’s hospital, Lahore, Pakistan. Indian Journal of Human Genetics April-June 2013 Volume 19 Issue 2.
- Get link
- X
- Other Apps
Bagi seorang ibu yang mengandung dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah terjadinya celah bibir dan lelangit pada bayinya nanti, yaitu dengan cara : 1. mengkonsumsi suplemen asam folat selama kehamilan 2. menghidari bahan kimia dan menghindari asap proses pembakaran yang terbentuk dari produk batu bara, minyak, gas, sampah, tembakau, cerutu. 3. mengindari minuman beralkohol. 4. Sang ibu juga perlu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin, dan capailah berat badan yang sehat sebelum kehamilan dan konsultasikan pada dokter saat kehamilan sumber : Fauziah C, Thadeus MS, Bahar Meishka, et al. Manfaat Asam Folat untuk Mencegah Orofacial Cleft pada Komunitas Satu Senyum. Jurnal Abdimas Volume 8 Nomor 3, Januari 2022 Langlois PH, Et Al. Maternal occupational exposure to polycyclic aromatic hydrocarbons and risk of oral cleft-affected pregnancies. Cleft Palate Craniofac J. 2013