Asap rokok adalah aerosol kompleks yang terdiri dari lebih dari 4.000 senyawa berbeda yang dapat menyebabkan kerusakan anggota tubuh, baik perokok aktif maupun perokok pasif. Efek menghirup asap rokok bagi ibu hamil telah menarik perhatian peneliti karena telah ditetapkan sebagai faktor risiko terjadinya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan kelainan anatomis pada bayi.
Asap tembakau dapat menghasilkan berbagai bahan kimia biologis termasuk nikotin, dan karbon monoksida yang dapat mengganggu perkembangan janin. Nikotin dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat mengurangi suplai oksigen ke janin dan karbon monoksida dapat berikatan dengan hemoglobin sehingga menghasilkan jumlah oksigen yang lebih rendah ke janin. Beberapa penyelidikan telah menemukan gen yang rentan seperti nitrat oksida sintase (NOS) yang lebih rentan terhadap efek toksik dari paparan asap tembakau.
Secara biologis, asap rokok dapat menyebabkan celah bibir dan celah lelangit, meskipun mekanismenya belum diketahui secara pasti dan mendetail.
Sumber:
Panamonta, O., Wiromrat, P., Wongswadiwat, Y., Chaikitpinyo, A., Panamonta, M., & Wichajarn, K. (2017). Maternal tobacco smoke exposure during pregnancy and the occurrence of orofacial clefts: a systematic review of reported meta-analyses. J Med Assoc Thai, 100(suppl 6), S270-S277.
Fell, M., Dack, K., Chummun, S., Sandy, J., Wren, Y., & Lewis, S. (2021). Maternal cigarette smoking and cleft lip and palate: A systematic review and meta-analysis. The Cleft Palate-Craniofacial Journal, 10556656211040015.
Comments
Post a Comment