Penanganan pasien celah bibir dan lelangit menjadi tantangan tersendiri bagi operator, karena umumnya mereka mengalami masalah kesehatan yang menyertai seperti infeksi kelenjar tonsil kronis dan gangguan sumbatan pernapasan saat pasien tidur.
Kedua masalah tersebut dapat menjadi indikasi perlunya pengambilan kelenjar tonsil dan adenoid sebelum dlakukan operasi tahap kedua (operasi koreksi suara sengau berlebihan pada pasien celah lelangit yang dilakukanuntuk menindaklanjuti operasi penutupan celah bibir pada tahap awal). 
Tindakan pengambilan kelenjar tersebut masih menjadi perdebatan karena dikhawatirkan dapat memperburuk kondisi otot-otot yang berperan dalam pembentukan suara saat pasien bicara.
Namun, pada penelitiannya, Paulson, dkk. berkesimpulan bahwah prosedur opersi pengambilan kelenjar tonsil dapat dilakukanpada  populasi pasien celah lelangit dan tidak akan berpengaruh buruk kemampuan berbicara pasien. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Hu, dkk. Dari Taiwan yang menyatakan hal serupa.

Paulson, L.M., MacArthur, C.J., Beaulieu, K.B., Brockman, J.H. and Milczuk, H.A., 2011. Speech outcomes after tonsillectomy in patients with known velopharyngeal insufficiency. International journal of otolaryngology, 2012. dan Tollefson, T.T., White, D., Brookes, J. and Goudy, S., 2012. Velopharyngeal Insufficiency and Cleft. International journal of otolaryngology, 2012.

Comments

Popular posts from this blog

Kenaikan Isa Almasih

Syarat Operasi Celah Bibir dan Lelangit